Busi merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pembakaran Internal Combustion Engine (ICE). Fungsi utama busi adalah untuk memantikkan campuran bahan bakar dan udara yang telah dikompresi di dalam silinder mesin, sehingga terjadilah proses pembakaran yang menghasilkan energi mekanik.
Cara kerja busi adalah dengan mengubah energi listrik dari sumber daya (baterai atau alternator) menjadi energi panas dan cahaya, yang kemudian digunakan untuk memantikkan campuran bahan bakar dan udara. Proses ini disebut sebagai “ignition” atau “spark ignition”.
Fungsi utama busi dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Menghasilkan Api: Busi menghasilkan api yang kemudian digunakan untuk memantikkan campuran bahan bakar dan udara. Api ini dihasilkan melalui proses ionisasi gas yang terjadi di dalam busi.
- Mengatur Waktu Pembakaran: Busi mengatur waktu pembakaran dengan mengatur kapan api dihasilkan. Hal ini dilakukan dengan mensinkronkan kerja busi dengan kerja piston dan katup-katup mesin.
- Mengatur Kualitas Pembakaran: Busi juga mengatur kualitas pembakaran dengan mengatur intensitas api yang dihasilkan. Hal ini dilakukan dengan mengatur tegangan listrik yang diberikan kepada busi.
- Mencegah Kegagalan Pembakaran: Busi dapat mencegah kegagalan pembakaran dengan menghasilkan api yang cukup kuat untuk memantikkan campuran bahan bakar dan udara.
Jika fungsi utama busi tidak berjalan dengan baik, maka akan terjadi beberapa masalah pada mesin, seperti:
- Mesin tidak dapat berjalan dengan lancar
- Mesin menghasilkan suara yang tidak normal
- Mesin menghasilkan asap yang tebal
- Mesin cenderung mengalami overheat
Dalam keseluruhan, fungsi utama busi pada sistem pembakaran adalah untuk memantikkan campuran bahan bakar dan udara, mengatur waktu pembakaran, mengatur kualitas pembakaran, dan mencegah kegagalan pembakaran. Dengan demikian, busi memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga kinerja mesin yang optimal.
Jenis-Jenis Busi Yang Digunakan Pada Kendaraan
Busi adalah komponen penting pada kendaraan bermesin, yang berfungsi untuk menghasilkan percikan api yang diperlukan untuk proses pembakaran bahan bakar. Ada beberapa jenis busi yang digunakan pada kendaraan, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah beberapa jenis busi yang umum digunakan:
- Busi Iridium (Iridium Spark Plug): Busi iridium adalah jenis busi yang paling umum digunakan pada kendaraan modern. Busi iridium memiliki elektroda yang terbuat dari iridium, yang lebih tahan panas dan korosi daripada elektroda lainnya. Busi iridium memiliki umur yang lebih panjang dan dapat menahan tekanan pembakaran yang lebih tinggi.
- Busi Platinum (Platinum Spark Plug): Busi platinum adalah jenis busi yang memiliki elektroda yang terbuat dari platinum. Busi platinum memiliki kelebihan yaitu dapat menahan panas yang lebih tinggi dan lebih tahan korosi daripada busi standar. Namun, busi platinum lebih mahal daripada busi standar.
- Busi Standar (Standard Spark Plug): Busi standar adalah jenis busi yang paling umum digunakan pada kendaraan lama. Busi standar memiliki elektroda yang terbuat dari tembaga atau nikel. Busi standar memiliki umur yang lebih pendek dan lebih rentan terhadap korosi daripada busi iridium atau platinum.
- Busi Perak (Silver Spark Plug): Busi perak adalah jenis busi yang memiliki elektroda yang terbuat dari perak. Busi perak memiliki kelebihan yaitu dapat menahan panas yang lebih tinggi dan lebih tahan korosi daripada busi standar. Namun, busi perak lebih mahal daripada busi standar.
- Busi Laser (Laser Spark Plug): Busi laser adalah jenis busi yang memiliki elektroda yang terbuat dari iridium atau platinum. Busi laser memiliki kelebihan yaitu dapat menahan panas yang lebih tinggi dan lebih tahan korosi daripada busi standar. Busi laser juga memiliki umur yang lebih panjang daripada busi standar.
- Busi Resistor (Resistor Spark Plug): Busi resistor adalah jenis busi yang memiliki resistor yang terpasang pada elektroda. Busi resistor memiliki kelebihan yaitu dapat mengurangi interferensi radio yang dapat mempengaruhi kinerja kendaraan.
Dalam memilih jenis busi, perlu dipertimbangkan beberapa faktor, seperti jenis kendaraan, umur kendaraan, dan jenis bahan bakar yang digunakan. Pemilihan busi yang tepat dapat membantu meningkatkan kinerja kendaraan dan mengurangi konsumsi bahan bakar.
Bagian-Bagian Busi Dan Fungsinya
Busi adalah salah satu komponen penting pada sistem bahan bakar mesin, terutama pada mesin pembakaran dalam. Fungsinya adalah untuk menghasilkan percikan api yang diperlukan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder mesin. Berikut adalah bagian-bagian busi dan fungsinya:
1. Electrode (Ujung Busi)
Electrode adalah bagian paling ujung dari busi yang berfungsi sebagai tempat terjadinya percikan api. Electrode ini dibuat dari bahan yang tahan panas dan tahan korosi, seperti titanium atau nikel. Fungsinya adalah untuk menghasilkan percikan api yang stabil dan konsisten.
2. Isolator (Penyekat)
Isolator adalah bagian busi yang berfungsi sebagai penyekat antara electrode dan bagian lain dari busi. Isolator ini dibuat dari bahan keramik atau glass yang tahan panas dan tahan korosi. Fungsinya adalah untuk mencegah terjadinya hubungan arus listrik antara electrode dan bagian lain dari busi.
3. Penghantar (Conductor)
Penghantar adalah bagian busi yang berfungsi sebagai jalur arus listrik yang menghubungkan electrode dengan sumber arus listrik. Penghantar ini dibuat dari bahan logam yang tahan panas dan tahan korosi, seperti tembaga atau perak. Fungsinya adalah untuk menghantarkan arus listrik ke electrode.
4. Bagian Tengah (Body)
Bagian tengah busi adalah bagian yang berfungsi sebagai penopang electrode dan isolator. Bagian ini dibuat dari bahan logam yang tahan panas dan tahan korosi, seperti baja atau tembaga. Fungsinya adalah untuk menjaga stabilitas busi dan mencegah terjadinya kerusakan pada electrode dan isolator.
5. Ujung Pengikat (Terminal)
Ujung pengikat adalah bagian busi yang berfungsi sebagai tempat mengikat busi ke silinder mesin. Ujung pengikat ini dibuat dari bahan logam yang tahan panas dan tahan korosi, seperti baja atau tembaga. Fungsinya adalah untuk menjaga stabilitas busi dan mencegah terjadinya kebocoran pada silinder mesin.
Dalam keseluruhan, busi adalah komponen penting yang berfungsi untuk menghasilkan percikan api yang diperlukan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder mesin. Setiap bagian busi memiliki fungsinya masing-masing dan bekerja sama untuk menghasilkan kinerja mesin yang optimal.
Cara Kerja Busi Dalam Sistem Pembakaran
Busi adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam sistem pembakaran mesin internal combustion. Fungsi utama busi adalah untuk menghasilkan percikan api yang digunakan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar. Berikut adalah cara kerja busi dalam sistem pembakaran:
Prinsip Dasar
Busi bekerja berdasarkan prinsip dasar elektrostatik, di mana dua elektroda (terminal positif dan negatif) dipisahkan oleh suatu celah kecil. Ketika tegangan listrik diterapkan pada elektroda, maka terjadi perbedaan potensial yang menyebabkan elektron-elektron bergerak dari elektroda negatif ke elektroda positif. Pergerakan elektron ini menyebabkan terjadinya percikan api di celah kecil antara dua elektroda.
Komponen Busi
Busi terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:
- Terminal positif (Center Elektrode): Elektroda ini memiliki bentuk yang lebih kecil dan memiliki permukaan yang lebih halus.
- Terminal negatif (Ground Elektrode): Elektroda ini memiliki bentuk yang lebih besar dan memiliki permukaan yang lebih kasar.
- Celah (Gap): Celah kecil di antara dua elektroda yang berfungsi sebagai tempat terjadinya percikan api.
- Insulator: Komponen yang berfungsi untuk memisahkan dua elektroda dan mencegah terjadinya hubungan singkat.
Cara Kerja Busi
Berikut adalah cara kerja busi dalam sistem pembakaran:
- Tegangan listrik: Sistem pembakaran mengirimkan tegangan listrik ke busi melalui kabel busi.
- Pembentukan medan listrik: Tegangan listrik menyebabkan terjadinya perbedaan potensial di antara dua elektroda busi.
- Percikan api: Ketika perbedaan potensial mencapai titik kritis, maka terjadi percikan api di celah kecil antara dua elektroda.
- Pembakaran: Percikan api yang dihasilkan oleh busi membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar.
- Pengembangan daya: Pembakaran campuran udara dan bahan bakar menghasilkan tekanan yang tinggi yang digunakan untuk menggerakkan piston dan menghasilkan daya.
Dalam keseluruhan, busi adalah komponen yang sangat penting dalam sistem pembakaran mesin internal combustion. Percikan api yang dihasilkan oleh busi membakar campuran udara dan bahan bakar, sehingga menghasilkan tekanan yang tinggi yang digunakan untuk menggerakkan piston dan menghasilkan daya.
Peran Busi Dalam Meningkatkan Performa Mesin
Busi (spark plug) adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam sistem bahan bakar mesin. Peran busi dalam meningkatkan performa mesin sangatlah signifikan, karena busi bertanggung jawab untuk menghasilkan percikan api yang digunakan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar mesin.
Berikut beberapa peran penting busi dalam meningkatkan performa mesin:
- Menghasilkan Percikan Api: Busi bertanggung jawab untuk menghasilkan percikan api yang kuat dan stabil, yang digunakan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar mesin. Percikan api yang kuat dan stabil akan membantu meningkatkan efisiensi pembakaran, sehingga meningkatkan performa mesin.
- Meningkatkan Efisiensi Pembakaran: Dengan menghasilkan percikan api yang kuat dan stabil, busi dapat membantu meningkatkan efisiensi pembakaran. Hal ini karena percikan api yang kuat dapat membakar campuran bahan bakar dan udara dengan lebih efektif, sehingga meningkatkan output daya mesin.
- Mengurangi Emisi Gas Buang: Busi yang baik dapat membantu mengurangi emisi gas buang yang berbahaya. Dengan menghasilkan percikan api yang kuat dan stabil, busi dapat membakar campuran bahan bakar dan udara dengan lebih efektif, sehingga menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah.
- Meningkatkan Responsifitas Mesin: Busi yang baik dapat membantu meningkatkan responsifitas mesin. Dengan menghasilkan percikan api yang kuat dan stabil, busi dapat membantu meningkatkan responsifitas mesin terhadap perintah yang diberikan, sehingga meningkatkan performa mesin.
- Mengurangi Konsumsi Bahan Bakar: Busi yang baik dapat membantu mengurangi konsumsi bahan bakar. Dengan menghasilkan percikan api yang kuat dan stabil, busi dapat membakar campuran bahan bakar dan udara dengan lebih efektif, sehingga menghasilkan konsumsi bahan bakar yang lebih rendah.
Dalam kesimpulan, peran busi dalam meningkatkan performa mesin sangatlah signifikan. Dengan menghasilkan percikan api yang kuat dan stabil, busi dapat membantu meningkatkan efisiensi pembakaran, mengurangi emisi gas buang, meningkatkan responsifitas mesin, dan mengurangi konsumsi bahan bakar. Oleh karena itu, penting untuk memilih busi yang tepat dan berkualitas untuk meningkatkan performa mesin.
Pengaruh Busi Terhadap Konsumsi Bahan Bakar
Busi merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pembakaran mesin kendaraan bermotor. Fungsi busi adalah untuk menghasilkan percikan api yang diperlukan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar dalam ruang pembakaran. Namun, busi juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap konsumsi bahan bakar kendaraan.
Pengaruh Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar
- Efisiensi Pembakaran: Busi yang baik dapat memastikan bahwa campuran udara dan bahan bakar dibakar secara efisien. Jika busi tidak berfungsi dengan baik, maka pembakaran tidak akan optimal, sehingga konsumsi bahan bakar akan meningkat.
- Tekanan Kompresi: Tekanan kompresi yang rendah dapat mengurangi efisiensi pembakaran dan meningkatkan konsumsi bahan bakar. Busi yang tidak berfungsi dengan baik dapat menurunkan tekanan kompresi, sehingga bahan bakar tidak dibakar secara efektif.
- Suhu Operasional: Busi yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan suhu operasional mesin meningkat. Hal ini dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar karena mesin bekerja lebih keras untuk mengatasi suhu yang lebih tinggi.
- Kualitas Percikan Api: Percikan api yang tidak stabil atau tidak efektif dapat mengurangi efisiensi pembakaran dan meningkatkan konsumsi bahan bakar. Busi yang baik dapat memastikan bahwa percikan api yang dihasilkan stabil dan efektif.
Dampak Busi yang Rusak terhadap Konsumsi Bahan Bakar
- Konsumsi bahan bakar meningkat sekitar 10-20% jika busi rusak atau tidak berfungsi dengan baik.
- Penurunan efisiensi pembakaran dapat meningkatkan emisi gas buang yang berbahaya bagi lingkungan.
- Kerusakan busi dapat menyebabkan mesin bekerja lebih keras, sehingga meningkatkan keausan komponen mesin lainnya.
Cara Mencegah Pengaruh Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar
- Lakukan perawatan busi secara teratur untuk memastikan bahwa busi berfungsi dengan baik.
- Ganti busi yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik dengan busi yang baru dan berkualitas.
- Pastikan bahwa tekanan kompresi mesin dalam kondisi yang optimal.
- Lakukan pengecekan suhu operasional mesin secara teratur untuk memastikan bahwa mesin bekerja dalam kondisi yang optimal.
Dalam kesimpulan, busi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap konsumsi bahan bakar kendaraan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan perawatan busi secara teratur dan mengganti busi yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik untuk memastikan bahwa konsumsi bahan bakar kendaraan tetap efisien.
Masa Pakai Busi Dan Waktu Penggantian
Masa pakai busi dan waktu penggantian adalah hal yang penting untuk dipahami dalam perawatan kendaraan bermotor. Busi, atau lebih dikenal sebagai busi motor, adalah komponen penting dalam sistem pengapian kendaraan. Fungsinya adalah menghasilkan percikan api untuk membakar campuran bahan bakar dan udara dalam silinder mesin.
Masa Pakai Busi
Masa pakai busi tergantung pada beberapa faktor, seperti jenis busi, kondisi kendaraan, dan cara perawatan. Secara umum, masa pakai busi dapat dibagi menjadi tiga kategori:
- Busi copper: Masa pakai sekitar 10.000 hingga 15.000 kilometer. Busi copper memiliki elektroda yang terbuat dari tembaga dan merupakan jenis busi yang paling umum digunakan.
- Busi platinum: Masa pakai sekitar 20.000 hingga 30.000 kilometer. Busi platinum memiliki elektroda yang terbuat dari platinum dan memiliki ketahanan yang lebih baik dibandingkan busi copper.
- Busi iridium: Masa pakai sekitar 30.000 hingga 50.000 kilometer. Busi iridium memiliki elektroda yang terbuat dari iridium dan merupakan jenis busi yang paling tahan lama.
Waktu Penggantian Busi
Waktu penggantian busi biasanya ditentukan oleh pabrikan kendaraan dan tergantung pada kondisi kendaraan. Namun, secara umum, busi perlu diganti setiap 5 tahun atau setiap 50.000 kilometer, tergantung pada yang mana lebih dulu.
Gejala Busi sudah Harus Diganti
Jika busi sudah harus diganti, maka akan muncul beberapa gejala, seperti:
- Kendaraan sulit dihidupkan
- Mesin kendaraan tidak stabil
- Efisiensi bahan bakar menurun
- Asap putih keluar dari knalpot
- Suara mesin kendaraan tidak halus
Penyebab Busi Cepat Rusak Dan Solusinya
Busi merupakan salah satu komponen penting pada mesin kendaraan, terutama pada kendaraan bermesin bensin. Busi berfungsi sebagai pengapian yang memicu terjadinya ledakan fuel di dalam silinder mesin. Namun, busi dapat rusak lebih cepat dari yang diharapkan, sehingga perlu dipahami penyebabnya dan solusinya.
Penyebab Busi Cepat Rusak:
- Kualitas Bensin yang Rendah: Bensin yang rendah kualitasnya dapat menyebabkan busi cepat rusak. Bensin yang mengandung sulfur tinggi dapat meninggalkan residu yang menempel pada busi, sehingga mengurangi kemampuan busi untuk menghasilkan api yang kuat.
- Penggunaan Filter Udara yang Kotor: Filter udara yang kotor dapat menyebabkan udara yang masuk ke mesin menjadi kurang bersih, sehingga busi menjadi cepat rusak. Udara yang kotor dapat mengandung partikel-partikel yang dapat menggores permukaan busi.
- Pengaturan Pengapian yang Tidak Tepat: Pengaturan pengapian yang tidak tepat dapat menyebabkan busi cepat rusak. Pengaturan pengapian yang terlalu tinggi dapat menyebabkan busi menjadi panas berlebihan, sehingga mengurangi kemampuan busi untuk menghasilkan api yang kuat.
- Kerusakan pada Sistem Pengapian: Kerusakan pada sistem pengapian, seperti koil pengapian yang rusak atau kabel pengapian yang putus, dapat menyebabkan busi cepat rusak.
- Penggunaan Busi yang Tidak Sesuai: Penggunaan busi yang tidak sesuai dengan jenis mesin dapat menyebabkan busi cepat rusak. Busi yang tidak sesuai dapat menyebabkan pengapian yang tidak stabil, sehingga mengurangi kemampuan busi untuk menghasilkan api yang kuat.
Solusi:
- Gunakan Bensin yang Berkualitas Tinggi: Pastikan untuk menggunakan bensin yang berkualitas tinggi untuk menghindari kerusakan pada busi.
- Periksa dan Ganti Filter Udara secara Teratur: Periksa filter udara secara teratur dan ganti jika kotor atau rusak.
- Atur Pengapian secara Tepat: Atur pengapian secara tepat sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan.
- Periksa Sistem Pengapian secara Teratur: Periksa sistem pengapian secara teratur untuk menghindari kerusakan pada busi.
- Gunakan Busi yang Sesuai: Gunakan busi yang sesuai dengan jenis mesin kendaraan untuk menghindari kerusakan pada busi.
Dengan memahami penyebab busi cepat rusak dan solusinya, Anda dapat menghindari kerusakan pada busi dan menjaga kinerja mesin kendaraan tetap optimal.
Tips Memilih Busi Yang Tepat Untuk Kendaraan
Tips Memilih Busi yang Tepat untuk Kendaraan
Busi adalah salah satu komponen penting pada kendaraan yang berfungsi sebagai penghasil api untuk proses pembakaran bahan bakar. Oleh karena itu, memilih busi yang tepat sangat penting untuk meningkatkan performa kendaraan dan mengurangi emisi gas buang. Berikut beberapa tips memilih busi yang tepat untuk kendaraan:
- Periksa Buku Petunjuk Kendaraan: Sebelum memilih busi, periksa buku petunjuk kendaraan untuk mengetahui jenis busi yang direkomendasikan oleh pabrikan. Informasi ini biasanya dapat ditemukan pada bagian “Spesifikasi Teknis” atau “Komponen Kendaraan”.
- Perhatikan Tipe Busi: Ada beberapa tipe busi yang tersedia, seperti busi standar, busi platina, dan busi iridium. Busi standar adalah jenis busi yang paling umum digunakan, sedangkan busi platina dan iridium memiliki kinerja yang lebih baik dan lebih tahan lama.
- Periksa Ukuran dan Bentuk Busi: Pastikan ukuran dan bentuk busi yang dipilih sesuai dengan spesifikasi kendaraan. Ukuran busi yang salah dapat menyebabkan gangguan pada sistem pembakaran dan mengurangi performa kendaraan.
- Periksa Kualitas Busi: Pastikan busi yang dipilih memiliki kualitas yang baik dan memenuhi standar ISO. Kualitas busi yang rendah dapat menyebabkan gangguan pada sistem pembakaran dan mengurangi performa kendaraan.
- Periksa Harga Busi: Harga busi dapat berbeda-beda tergantung pada jenis dan kualitas busi. Pastikan harga busi yang dipilih sesuai dengan anggaran dan kebutuhan kendaraan.
- Periksa Merek Busi: Pastikan merek busi yang dipilih memiliki reputasi yang baik dan memenuhi standar kualitas. Beberapa merek busi yang terkenal antara lain Bosch, NGK, dan Denso.
Dengan memperhatikan tips di atas, Anda dapat memilih busi yang tepat untuk kendaraan dan meningkatkan performa kendaraan. Jangan lupa untuk selalu memeriksa kondisi busi secara teratur dan menggantinya jika sudah melewati batas waktu penggunaan yang disarankan oleh pabrikan.
Perbedaan Busi Standar Dan Busi Iridium
Dunia otomotif selalu berkembang dengan teknologi yang lebih canggih dan inovatif. Salah satu komponen penting yang digunakan dalam mesin kendaraan adalah busi. Busi berfungsi sebagai penyalur arus listrik untuk membakar bahan bakar dalam mesin. Dalam beberapa tahun terakhir, muncul dua jenis busi yang populer digunakan, yaitu busi standar dan busi iridium. Kedua jenis busi ini memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal kinerja, umur, dan harga. Berikut adalah penjelasan tentang perbedaan antara busi standar dan busi iridium.
Busi Standar
Busi standar adalah jenis busi yang paling umum digunakan dalam mesin kendaraan. Busi ini terbuat dari material tembaga atau nikel, yang relatif murah dan mudah diproduksi. Busi standar memiliki desain sederhana dengan elektroda yang terbuat dari logam biasa. Kinerja busi standar cukup baik untuk mesin kendaraan biasa, tetapi memiliki beberapa kelemahan. Umur busi standar relatif pendek, yaitu sekitar 15.000 hingga 30.000 kilometer. Selain itu, busi standar juga cenderung mengalami kerusakan lebih cepat jika digunakan dalam kondisi mesin yang ekstrem.
Busi Iridium
Busi iridium adalah jenis busi yang lebih canggih dan modern. Busi ini terbuat dari material iridium, yang memiliki sifat tahan panas dan tahan korosi yang lebih baik daripada material lainnya. Busi iridium memiliki desain yang lebih kompleks dengan elektroda yang terbuat dari iridium dan memiliki bentuk yang lebih presisi. Kinerja busi iridium lebih baik daripada busi standar, dengan umur yang lebih panjang, yaitu sekitar 50.000 hingga 100.000 kilometer. Busi iridium juga lebih tahan terhadap kerusakan dan pengaruh kondisi mesin yang ekstrem.
Perbedaan Utama
Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara busi standar dan busi iridium:
- Umur: Busi iridium memiliki umur yang lebih panjang daripada busi standar.
- Kinerja: Busi iridium memiliki kinerja yang lebih baik daripada busi standar, terutama dalam kondisi mesin yang ekstrem.
- Harga: Busi iridium lebih mahal daripada busi standar.
- Material: Busi standar terbuat dari material tembaga atau nikel, sedangkan busi iridium terbuat dari material iridium.
Dalam kesimpulan, busi standar dan busi iridium memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal kinerja, umur, dan harga. Busi iridium adalah pilihan yang lebih baik untuk kendaraan yang memerlukan kinerja yang lebih baik dan umur yang lebih panjang. Namun, busi standar masih dapat digunakan untuk kendaraan biasa yang tidak memerlukan kinerja yang ekstrem.
Kesimpulan
Masa pakai busi dan waktu penggantian busi sangat penting untuk dipahami dalam perawatan kendaraan bermotor. Dengan memahami masa pakai busi dan waktu penggantian busi, kita dapat menjaga kondisi kendaraan tetap baik dan menghindari kerusakan yang lebih parah. Oleh karena itu, pastikan untuk memeriksa kondisi busi secara teratur dan menggantinya jika sudah waktunya.