CDI (Capacitor Discharge Ignition) adalah sistem pengapian yang digunakan pada sepeda motor, terutama pada jenis motor bensin. Sistem ini berfungsi untuk menghasilkan arus listrik yang diperlukan untuk menghidupkan mesin motor. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang pengertian dan fungsi CDI pada motor:
Pengertian CDI
CDI adalah sistem pengapian yang menggunakan prinsip pengisian dan pelepasan energi listrik dari kondensor (kapasitor). Sistem ini terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:
- Kondensor (kapasitor): berfungsi untuk menyimpan energi listrik
- Koil pengapian: berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi magnetik
- Spul pengapian: berfungsi untuk mengubah energi magnetik menjadi percikan api
- Modul CDI: berfungsi untuk mengatur pengisian dan pelepasan energi listrik
Fungsi CDI
Fungsi utama CDI adalah untuk menghasilkan arus listrik yang diperlukan untuk menghidupkan mesin motor. Sistem ini bekerja dengan cara mengisi kondensor dengan energi listrik dari baterai, kemudian melepaskan energi listrik tersebut ke koil pengapian. Koil pengapian kemudian mengubah energi listrik menjadi energi magnetik, yang kemudian diubah menjadi percikan api oleh spul pengapian. Percikan api ini kemudian digunakan untuk menghidupkan mesin motor.
CDI memiliki beberapa fungsi lainnya, yaitu:
- Mengatur pengisian dan pelepasan energi listrik untuk menghasilkan percikan api yang stabil dan konsisten
- Mengatur kecepatan pengisian kondensor untuk menghindari kelebihan energi listrik
- Mengatur pelepasan energi listrik untuk menghindari kekurangan energi listrik
- Mengatur waktu pengapian untuk mengoptimalkan kinerja mesin motor
Dalam keseluruhan, CDI adalah sistem pengapian yang sangat penting pada sepeda motor. Sistem ini berfungsi untuk menghasilkan arus listrik yang diperlukan untuk menghidupkan mesin motor, dan memiliki beberapa fungsi lainnya untuk mengatur pengisian dan pelepasan energi listrik.
Jenis-Jenis Komponen CDI Motor
Komponen CDI (Capacitor Discharge Ignition) adalah salah satu sistem pengapian yang digunakan pada motor, terutama pada motor 2-tak dan 4-tak. Sistem CDI ini berfungsi untuk mengatur proses pengapian pada motor, yaitu mengatur waktu dan kekuatan percikan api yang keluar dari busi. Berikut adalah beberapa jenis komponen CDI motor yang perlu Anda ketahui:
- CDI AC (Alternating Current): Jenis CDI ini menggunakan sumber daya listrik AC (alternating current) untuk menghasilkan percikan api. CDI AC biasanya digunakan pada motor kecil, seperti sepeda motor Honda atau Yamaha. Kelebihan CDI AC adalah harganya yang lebih murah dan konsumsi daya listrik yang rendah.
- CDI DC (Direct Current): Jenis CDI ini menggunakan sumber daya listrik DC (direct current) untuk menghasilkan percikan api. CDI DC biasanya digunakan pada motor besar, seperti sepeda motor sport atau motor off-road. Kelebihan CDI DC adalah kekuatan percikan api yang lebih tinggi dan kemampuan untuk digunakan pada motor dengan kapasitas mesin yang besar.
- CDI Digital: Jenis CDI ini menggunakan teknologi digital untuk mengatur proses pengapian. CDI digital biasanya digunakan pada motor modern yang memiliki sistem pengapian yang canggih. Kelebihan CDI digital adalah kemampuan untuk disesuaikan dengan berbagai kondisi pengendaraan dan kemampuan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar.
- CDI Analog: Jenis CDI ini menggunakan teknologi analog untuk mengatur proses pengapian. CDI analog biasanya digunakan pada motor lama yang tidak memiliki sistem pengapian canggih. Kelebihan CDI analog adalah harganya yang lebih murah dan kemampuan untuk digunakan pada motor dengan sistem pengapian yang sederhana.
- CDI Semi-Digital: Jenis CDI ini merupakan perpaduan antara teknologi digital dan analog. CDI semi-digital biasanya digunakan pada motor yang memiliki sistem pengapian yang sederhana, tetapi masih memiliki beberapa fitur canggih. Kelebihan CDI semi-digital adalah kemampuan untuk disesuaikan dengan berbagai kondisi pengendaraan dan kemampuan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Dalam memilih jenis komponen CDI motor, perlu dipertimbangkan beberapa faktor, seperti jenis motor, kapasitas mesin, dan kebutuhan pengendaraan. Pemilihan jenis CDI yang tepat dapat membantu meningkatkan kinerja motor dan menghemat bahan bakar.
Prinsip Kerja CDI Motor
CDI (Capacitor Discharge Ignition) adalah sistem pengapian yang digunakan pada sepeda motor dan kendaraan lainnya. Berikut adalah prinsip kerja CDI motor:
Komponen Utama CDI
Sebelum kita membahas prinsip kerja CDI, mari kita kenali komponen utama yang terlibat dalam sistem ini. Komponen utama CDI adalah:
- Koil pengapian (Ignition Coil)
- Modul CDI (CDI Module)
- Kapasitor (Capacitor)
- Sekering (Fuse)
- Kabel pengapian (Spark Plug Wire)
- Busi (Spark Plug)
Prinsip Kerja CDI
Prinsip kerja CDI motor dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Pengisian Kapasitor: Ketika mesin motor dihidupkan, modul CDI mulai mengisi kapasitor dengan energi listrik dari baterai. Kapasitor berfungsi sebagai penyimpan energi.
- Pengukuran Putaran Mesin: Modul CDI juga mengukur putaran mesin motor menggunakan sensor putaran mesin. Sensor ini memberikan sinyal kepada modul CDI tentang posisi piston dan putaran mesin.
- Penghantaran Sinyal: Ketika piston mencapai posisi yang tepat, modul CDI menghantarkan sinyal ke koil pengapian untuk menghasilkan tegangan tinggi.
- Penghasilan Tegangan Tinggi: Koil pengapian menghasilkan tegangan tinggi yang kemudian diarahkan ke busi melalui kabel pengapian.
- Pengapian: Tegangan tinggi yang dihasilkan oleh koil pengapian kemudian memicu pengapian pada busi, sehingga terjadi ledakan yang membuat mesin motor berjalan.
- Pengulangan Proses: Proses di atas diulang secara terus-menerus sehingga mesin motor dapat berjalan secara kontinu.
Kelebihan CDI
CDI memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
- Lebih tahan lama dan awet daripada sistem pengapian konvensional
- Menghasilkan pengapian yang lebih stabil dan konsisten
- Memiliki kemampuan untuk mengatur putaran mesin dengan lebih akurat
- Lebih mudah diatur dan diperbaiki daripada sistem pengapian konvensional
Dengan demikian, prinsip kerja CDI motor adalah menghasilkan pengapian yang stabil dan konsisten melalui penggunaan kapasitor sebagai penyimpan energi dan modul CDI sebagai penghantar sinyal.
Komponen Utama CDI Motor: Pengertian Dan Fungsi
KCDI (Capacitor Discharge Ignition) merupakan sistem pengapian yang digunakan pada sepeda motor untuk menghasilkan percikan api yang dapat membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam mesin. Berikut adalah beberapa komponen utama CDI motor yang perlu kita ketahui:
- KPick-Up (Pulse Generator): Komponen ini berfungsi sebagai sensor yang mendeteksi posisi rotor dan menghasilkan sinyal listrik. Sinyal ini kemudian dikirimkan ke unit CDI untuk mengatur pengapian.
- Unit CDI (Control Module): Unit CDI adalah otak sistem pengapian. Fungsinya adalah untuk mengatur pengapian berdasarkan sinyal yang diterima dari KPICK-Up. Unit CDI ini juga dapat menentukan saat yang tepat untuk menghasilkan percikan api.
- Kondensor (Capacitor): Kondensor adalah komponen yang dapat menyimpan energi listrik. Energi listrik yang tersimpan kemudian dilepaskan ke koil pengapian untuk menghasilkan tegangan tinggi.
- Koil Pengapian (Ignition Coil): Coi pengapian berfungsi untuk mengubah energi listrik yang diterima dari kondensor menjadi tegangan tinggi yang dapat menghasilkan percikan api.
- Busi (Spark Plug): Busi adalah komponen yang paling penting dalam sistem pengapian. Fungsinya adalah untuk menghasilkan percikan api yang dapat membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam mesin.
Cara Kerja CDI Motor:
- Ketika rotor berputar, KPICK-Up akan mendeteksi posisi rotor dan menghasilkan sinyal listrik.
- Sinyal listrik yang dihasilkan kemudian dikirimkan ke unit CDI.
- Unit CDI akan menganalisis sinyal yang diterima dan menentukan saat yang tepat untuk menghasilkan percikan api.
- Saat yang tepat, unit CDI akan mengaktifkan kondensor untuk menyimpan energi listrik.
- Energi listrik yang tersimpan kemudian dilepaskan ke koil pengapian.
- Koil pengapian akan mengubah energi listrik menjadi tegangan tinggi.
- Tegangan tinggi yang dihasilkan kemudian dikirimkan ke busi.
- Busi akan menghasilkan percikan api yang dapat membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam mesin.
Dengan demikian, CDI motor bekerja sama dengan komponen-komponen utama untuk menghasilkan percikan api yang dapat membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam mesin.
Fungsi Koil CDI Motor
Fungsi Koil CDI (Capacitor Discharge Ignition) pada motor adalah sebagai komponen utama dalam sistem pengapian motor. Koil CDI bertanggung jawab untuk menghasilkan tegangan listrik yang tinggi untuk menghasilkan percikan api pada busi motor.
Berikut adalah beberapa fungsi utama koil CDI pada motor:
- Mengubah Tegangan Listrik: Koil CDI berfungsi untuk mengubah tegangan listrik yang rendah dari aki motor menjadi tegangan listrik yang tinggi. Tegangan listrik yang rendah dari aki motor tidak cukup untuk menghasilkan percikan api pada busi motor, sehingga koil CDI diperlukan untuk meningkatkan tegangan listrik tersebut.
- Menghasilkan Percikan Api: Koil CDI menghasilkan percikan api pada busi motor dengan cara mengumpulkan energi listrik dari aki motor dan kemudian melepaskannya ke busi motor. Percikan api ini diperlukan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar motor.
- Mengatur Waktu Pengapian: Koil CDI juga berfungsi untuk mengatur waktu pengapian motor. Waktu pengapian yang tepat diperlukan untuk memastikan bahwa motor berjalan dengan efisien dan efektif. Koil CDI mengatur waktu pengapian berdasarkan kecepatan motor dan jenis bahan bakar yang digunakan.
- Mengurangi Konsumsi Bahan Bakar: Dengan menghasilkan percikan api yang tepat, koil CDI dapat membantu mengurangi konsumsi bahan bakar motor. Hal ini karena bahan bakar yang dibakar lebih efisien dan efektif, sehingga konsumsi bahan bakar dapat dikurangi.
- Meningkatkan Performa Motor: Koil CDI juga dapat meningkatkan performa motor dengan cara menghasilkan percikan api yang lebih kuat dan lebih stabil. Hal ini memungkinkan motor berjalan dengan lebih lancar dan lebih responsif.
Dalam keseluruhan, koil CDI adalah komponen yang sangat penting dalam sistem pengapian motor. Fungsi koil CDI tidak hanya terbatas pada menghasilkan percikan api, tetapi juga berfungsi untuk mengatur waktu pengapian, mengurangi konsumsi bahan bakar, dan meningkatkan performa motor.
Cara Kerja Pengaturan Waktu CDI Motor
Pengaturan waktu CDI (Capacitor Discharge Ignition) pada motor merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam sistem pengapian. CDI bertugas untuk mengatur waktu pengapian, sehingga mesin motor dapat berjalan dengan stabil dan optimal. Berikut adalah cara kerja pengaturan waktu CDI motor:
Prinsip Kerja
CDI bekerja berdasarkan prinsip capacitor (kondensor) yang dapat menyimpan muatan listrik. Ketika kunci kontak motor dihidupkan,_CDi akan mulai bekerja. CDI terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
- Kondensor (capacitor)
- IC (Integrated Circuit)
- Transformator
- Pengatur waktu
Cara Kerja
Berikut adalah cara kerja pengaturan waktu CDI motor:
- Pengisian Kondensor: Ketika kunci kontak motor dihidupkan, kondensor akan mulai diisi dengan muatan listrik dari baterai.
- Pengaturan Waktu: IC akan mengatur waktu pengapian berdasarkan kecepatan putar mesin motor. Waktu pengapian akan diatur berdasarkan RPM (Revolusi Per Menit) mesin motor.
- Pengapian: Ketika waktu pengapian telah tiba, kondensor akan melepaskan muatan listrik ke transformator.
- Transformasi: Transformator akan meningkatkan tegangan listrik dari kondensor, sehingga dapat memicu busi untuk menyala.
- Pengapian Busi: Busi akan menyala dan memicu ledakan bahan bakar di dalam silinder mesin motor.
- Pengulangan: Proses pengapian akan terus berulang selama mesin motor berjalan.
Pengaturan Waktu Optimal
Pengaturan waktu CDI motor sangat penting untuk memastikan mesin motor berjalan dengan stabil dan optimal. Jika waktu pengapian tidak tepat, maka mesin motor dapat mengalami kerusakan atau tidak berjalan dengan normal.
Penyebab Kerusakan
Kerusakan pada sistem CDI motor dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
- Kondensor yang rusak
- IC yang rusak
- Transformator yang rusak
- Busi yang rusak
Kesimpulan
Pengaturan waktu CDI motor sangat penting untuk memastikan mesin motor berjalan dengan stabil dan optimal. Dengan memahami cara kerja pengaturan waktu CDI motor, kita dapat melakukan perawatan dan pemeliharaan yang tepat untuk memastikan mesin motor tetap berjalan dengan baik.
Peran Pulser CDI Motor: Mengoptimalkan Kinerja Mesin
Peran Pulser CDI Motor: Mengoptimalkan Kinerja Mesin
Pulser CDI (Capacitor Discharge Ignition) adalah komponen penting dalam sistem pengapian motor. Berfungsi untuk menghasilkan lonjakan listrik yang digunakan untuk menghidupkan busi, sehingga proses pembakaran bahan bakar dapat berlangsung secara efektif. Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang peran pulser CDI motor dan bagaimana cara kerjanya.
Fungsi Utama Pulser CDI
Pulser CDI memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
- Menghasilkan Lonjakan Listrik: Pulser CDI berfungsi untuk menghasilkan lonjakan listrik yang digunakan untuk menghidupkan busi. Lonjakan listrik ini dibutuhkan untuk membuat busi menghasilkan percikan api yang kuat, sehingga proses pembakaran bahan bakar dapat berlangsung secara efektif.
- Mengatur Waktu Pengapian: Pulser CDI juga berfungsi untuk mengatur waktu pengapian, yaitu saat busi harus dihidupkan. Waktu pengapian yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa proses pembakaran bahan bakar berlangsung secara efektif.
- Mengatur Kekuatan Pengapian: Pulser CDI juga dapat mengatur kekuatan pengapian, yaitu besar kecilnya lonjakan listrik yang dihasilkan. Kekuatan pengapian yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa proses pembakaran bahan bakar berlangsung secara efektif.
Cara Kerja Pulser CDI
Pulser CDI bekerja dengan cara mengumpulkan listrik dari koil pengapian dan kemudian melepaskan listrik tersebut ke busi. Proses ini berlangsung secara terus-menerus, sehingga busi dapat menghasilkan percikan api yang kuat dan efektif.
Berikut adalah cara kerja pulser CDI secara lebih detail:
- Koil Pengapian: Koil pengapian menghasilkan listrik yang kemudian dikirim ke pulser CDI.
- Pulser CDI: Pulser CDI mengumpulkan listrik dari koil pengapian dan kemudian melepaskan listrik tersebut ke busi.
- Busi: Busi menerima listrik dari pulser CDI dan kemudian menghasilkan percikan api yang kuat.
- Pembakaran Bahan Bakar: Pembakaran bahan bakar berlangsung secara efektif karena adanya percikan api yang kuat dari busi.
Kesimpulan
Pulser CDI adalah komponen penting dalam sistem pengapian motor. Berfungsi untuk menghasilkan lonjakan listrik yang digunakan untuk menghidupkan busi, sehingga proses pembakaran bahan bakar dapat berlangsung secara efektif. Dengan memahami peran pulser CDI motor, kita dapat lebih memahami cara kerja sistem pengapian motor dan bagaimana cara memperbaiki masalah yang timbul pada sistem pengapian.
Sistem Pengaturan Tegangan CDI Motor
Sistem Pengaturan Tegangan CDI (Capacitor Discharge Ignition) merupakan salah satu komponen penting pada sepeda motor yang berperan dalam mengatur tegangan listrik pada sistem pengapian mesin. Berikut adalah penjelasan tentang sistem pengaturan tegangan CDI pada motor:
Komponen Utama CDI
Sistem CDI terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:
- Koil Pengapian: Mengubah tegangan listrik menjadi energi magnetik yang digunakan untuk menghasilkan percikan api pada busi.
- Kondensor (Capasitor): Menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh koil pengapian.
- Pengatur Tegangan (Regulator): Mengatur tegangan listrik yang masuk ke CDI.
- Unit CDI: Mengatur waktu pengiriman energi listrik ke koil pengapian.
Prinsip Kerja CDI
Prinsip kerja CDI adalah sebagai berikut:
- Ketika mesin motor dihidupkan, alternator menghasilkan tegangan listrik yang kemudian masuk ke pengatur tegangan.
- Pengatur tegangan mengatur tegangan listrik agar tetap stabil dan sesuai dengan kebutuhan mesin.
- Tegangan listrik yang telah diatur kemudian masuk ke kondensor (capasitor) dan disimpan.
- Ketika unit CDI menerima sinyal dari sensor sudut poros engkol, energi listrik yang disimpan pada kondensor dilepaskan ke koil pengapian.
- Koil pengapian mengubah energi listrik menjadi energi magnetik yang kemudian menghasilkan percikan api pada busi.
Fungsi Pengatur Tegangan
Pengatur tegangan berfungsi untuk mengatur tegangan listrik yang masuk ke CDI agar tetap stabil dan sesuai dengan kebutuhan mesin. Tanpa pengatur tegangan, tegangan listrik dapat berfluktuasi dan menyebabkan sistem pengapian mesin menjadi tidak stabil.
Dampak Kerusakan CDI
Kerusakan pada sistem CDI dapat menyebabkan beberapa masalah pada mesin motor, seperti:
- Mesin sulit dihidupkan
- Mesin terasa ngempos
- Busi terbakar
- Mesin mengalami kerusakan parah
Dalam kesimpulan, sistem pengaturan tegangan CDI merupakan komponen penting pada sepeda motor yang berperan dalam mengatur tegangan listrik pada sistem pengapian mesin. Dengan memahami cara kerja CDI, kita dapat lebih mudah mendeteksi dan memperbaiki kerusakan pada sistem CDI.
Gejala Dan Penyebab Kerusakan CDI Motor
CDI (Capacitor Discharge Ignition) adalah sistem pengapian pada motor yang berfungsi untuk menghasilkan loncatan bunga api pada busi sehingga dapat membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar mesin. Namun, seperti komponen lainnya, CDI juga dapat mengalami kerusakan. Berikut adalah gejala dan penyebab kerusakan CDI motor:
Gejala Kerusakan CDI Motor
- Motor Sulit Dihidupkan: Jika CDI rusak, maka motor akan sulit dihidupkan atau tidak dapat dihidupkan sama sekali.
- Mesin Bergetar: Saat CDI rusak, mesin dapat bergetar atau mengalami getaran yang tidak biasa.
- Busi Basah: Jika CDI tidak dapat menghasilkan loncatan bunga api yang cukup, maka busi dapat menjadi basah karena tidak dapat membakar campuran bahan bakar dan udara.
- Mesin Mogok: Kerusakan CDI dapat menyebabkan mesin mogok atau tidak dapat berjalan sama sekali.
- Indikator Kesulitan: Saat CDI rusak, indikator kesulitan seperti indikator bahan bakar atau indikator suhu mesin dapat menunjukkan nilai yang tidak normal.
Penyebab Kerusakan CDI Motor
- Kualitas CDI yang Rendah: Jika CDI memiliki kualitas yang rendah, maka dapat menyebabkan kerusakan lebih cepat.
- Pemakaian yang Berlebihan: Jika motor digunakan secara berlebihan, maka CDI dapat mengalami kerusakan lebih cepat.
- Gangguan Listrik: Gangguan listrik pada sistem pengapian dapat menyebabkan kerusakan CDI.
- Kerusakan Komponen Lain: Kerusakan komponen lain seperti busi, kabel busi, atau coil dapat menyebabkan kerusakan CDI.
- Penggunaan Bahan Bakar yang Rendah: Penggunaan bahan bakar yang rendah kualitasnya dapat menyebabkan kerusakan CDI.
- Kurangnya Perawatan: Jika_CDi tidak dirawat secara teratur, maka dapat menyebabkan kerusakan lebih cepat.
- Usia CDI yang Sudah Lama: CDI yang sudah berusia lama dapat mengalami kerusakan karena komponen-komponennya sudah aus.
Dengan mengetahui gejala dan penyebab kerusakan CDI motor, maka Anda dapat melakukan perawatan dan penggantian CDI secara tepat waktu untuk menghindari kerusakan yang lebih parah.
Tips Merawat Dan Mengganti Komponen CDI Motor
Merawat dan mengganti komponen CDI (Capacitor Discharge Ignition) pada motor memerlukan perawatan yang tepat untuk memastikan kinerja mesin yang optimal. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam merawat dan mengganti komponen CDI motor:
Perawatan Komponen CDI
- Periksa kondisi kabel: Periksa kondisi kabel CDI secara berkala untuk memastikan bahwa kabel tidak rusak atau Aus. Jika kabel rusak, segera ganti dengan kabel yang baru.
- Bersihkan komponen: Bersihkan komponen CDI dengan lap lembut untuk menghilangkan debu dan kotoran yang menempel.
- Periksa voltase: Periksa voltase CDI untuk memastikan bahwa voltase sesuai dengan spesifikasi motor.
- Jangan memodifikasi: Jangan memodifikasi komponen CDI tanpa pengetahuan yang cukup, karena dapat menyebabkan kerusakan pada mesin.
Mengganti Komponen CDI
- Tentukan jenis CDI: Tentukan jenis CDI yang sesuai dengan motor Anda, karena setiap motor memiliki jenis CDI yang berbeda.
- Matikan mesin: Matikan mesin sebelum mengganti komponen CDI.
- Lepaskan kabel: Lepaskan kabel CDI yang lama dan pasang kabel CDI yang baru.
- Pasang komponen: Pasang komponen CDI yang baru dengan hati-hati dan pastikan bahwa komponen terpasang dengan benar.
- Periksa kembali: Periksa kembali kinerja mesin setelah mengganti komponen CDI untuk memastikan bahwa mesin berjalan dengan normal.
Tips Tambahan
- Gunakan komponen asli: Gunakan komponen CDI asli untuk memastikan kualitas dan kinerja mesin yang optimal.
- Periksa manual: Periksa manual motor Anda untuk memastikan bahwa Anda mengikuti instruksi yang tepat.
- Konsultasikan dengan mekanik: Jika Anda tidak memiliki pengetahuan yang cukup, konsultasikan dengan mekanik yang berpengalaman.
Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat merawat dan mengganti komponen CDI motor dengan tepat dan memastikan kinerja mesin yang optimal. Namun, jika Anda tidak memiliki pengetahuan yang cukup, sebaiknya konsultasikan dengan mekanik yang berpengalaman untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan benar.